Minggu, 09 Juni 2013

Makna Mengampuni



Teman – teman, di dalam hidup ini pasti kita pernah berbuat kesalahan dong. Tak jarang tanpa ataupun dengan sengaja kita telah melukai orang lain. Disaat sadar telah berbuat suatu kesalahan, maka kitapun akan segera meminta maaf. Akan tetapi jika kita tidak mau merubah kebiasaan buruk kita, maka suatu kesalahan kadang bisa kita ulang kembali, hingga membuat orang lain sebal dengan kelakuan kita.


            Nah sekarang apabila kita berada di sisi yang berbeda, kita sebagai orang yang disakiti oleh orang lain. Bagaimanakah respon kita ? Pasti ada yang kecewa, sakit ati, bahkan merasakan suatu kepahitan yang kadang dipendam dalam hati dalam jangka waktu yang lama. Ini tentunya tidak baik bagi kehidupan kita, baik mental maupun fisik. Secara mental, kita bisa mengalami depresi / stres. Secara fisik, kita bisa terkena berbagai macam penyakit (baca di postingan sebelumnya).
            Sekarang kita akan membahas apa itu mengampuni. Mengampuni adalah memaafkan kesalahan orang lain, tanpa mengingat – ingat kesalahan itu kembali. Jadi istilahnya, orang yang pandai mengampuni itu sebenarnya adalah orang yang mempunyai ingatan buruk tentang kesalahan orang lain. Apakah kita sudah pandai mengampuni ? Tentu semuanya itu butuh proses dan latihan. Asalkan di dalam diri kita sudah ada niat untuk mengampuni orang lain dan kita terus mencari cara bagaimana untuk mewujudkan hal tersebut, maka secara tidak langsung kita sudah belajar mengampuni.
             Stop dendam ya kawan. Stop semua kepahitan dalam diri kamu. Ini sebenarnya tidak mudah, karena disini kita diajar untuk melawan ego kita sendiri. Mengampuni bukan berarti bodoh, bukan berarti lemah, tetapi mengampuni merupakan suatu bentuk keikhlasan yang paling tinggi. Bukan kekayaan, ketampanan, dan ketenaran yang membuat orang hebat, akan tetapi orang hebat adalah orang yang mampu mengampuni. Sesakit hati apapun dia, tapi dia berusaha belajar untuk memaafkan dan ikhlas. Sekarang kita renungkan saja, kita sering banget berbuat dosa. Sehari berapa kali kita berbuat dosa ? Akan tetapi Sang Pencipta selalu saja memaafkan kita. Dia tidak melihat kita yang “dahulu”, tapi Dia melihat kita yang “sekarang”. Dia percaya bahwa suatu saat kita pasti akan menjadi orang baik, akan menjadi orang benar.
            Rangkulah orang yang menyayangimu dan rangkulah orang yang membuat hatimu kecewa. Tertawalah tulus dengan orang yang telah membuatmu kecewa. Jangan membalas keburukan dengan keburukan. Tetapi balaslah keburukan dengan pengampunan. Jangan seperti anak kecil yang ketika mereka berdebat mereka berprinsip bahwa “siapa yang terakhir bicara, maka dialah yang menang dalam perdebatan”. Kita bukan anak kecil lagi, kita sudah mulai tumbuh dewasa. :)
Jangan menghitung untung rugi, “jika aku mengampuni, maka aku akan rugi.” Itu adalah prinsip yang salah. Suatu siklus kehidupan yang buruk harus kita cut, harus kita hentikan dan kita respon secara positif.
            Memang semua ini perlu niat dan perlu belajar. Orang yang sudah tua pun masih banyak yang belum bisa mengampuni sesamanya. Asal kita tahu, belum tentu orang yang sudah tua adalah orang yang bijak dalam kehidupan. Jadi teman – teman, sebelum kita menjadi tua, alangkah baiknya kita belajar mengampuni mulai dari sekarang. Lupakan kepahitanmu. Jika perlu, menangislah sepuasmu, asalkan setelah itu kamu tidak menyimpan dendam lagi. Bawalah masalahmu dalam doa. Biarkan Sang Pencipta yang bertindak seturut kehendakNya.
Marilah teman, kita belajar mulai dari sekarang. Percayalah, hidup kita lebih berarti dan lebih indah dengan kita belajar saling mengampuni. Keep on spirit and smile !!!  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar